owl

owl

Sabtu, 12 Agustus 2017

5 MACAM PENYAKIT HATI DIDALAM ISLAM & PENYEMBUHANNYA

Hati atau didalam Bahasa Arab disebut Qolbu merupakan satu bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia.
Hati mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan perilaku seseorang, jika hatinya baik, maka akan baik pula perilaku amalannya.
Oleh karena itu, Kita perlu mengetahui Dan mengenal macam-macam penyakit Hati yang berbahaya serta solusi atau cara menyembuhkannya.

*وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ*

Wa ammal ladziina fii quluubihim marodz fazaadathum rijsan ilaa rijsihim wa maatuu wa hum kaafirun

*Dan adapun orang-orang yang didalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafiran nya yang telah ada Dan mereka mati dalam keadaan Kafir*
( Q.S At Taubat : 125 )

*# 5 Macam Penyakit Hati adalah :*

*1. SOMBONG.*

Sombong adalah salah satu Penyakit Hati yang dibenci Alloh SWT, seperti yang tersirat dalam Al Qur'an berikut ini :

*ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ*

Udkhuluu abwaba jahannama kholidina fiihaa, fabiksa matswal mutakabbirin.

*Masuklah kamu ke pintu-pintu Neraka Jahannam, sedang kamu kekal didalamnya. Maka itulah seburuk-buruk Tempat bagi orang-orang yang sombong.*
( Q.S Mukmin / Ghofir : 76 ).

*وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا*

Wa laa tamsyi fil ardzi marochan innaka lan takhriqol ardzi was lan tablughol jibals thuulaa.

*Dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi in dengan sombong, karena sesungguhnya sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.*
( Q.S Al Isro ' : 37 ).

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ دِينَارٍ جَمِيعًا عَنْ يَحْيَى بْنِ حَمَّادٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبَانَ بْنِ تَغْلِبَ عَنْ فُضَيْلٍ الْفُقَيْمِيِّ عَنْ إِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar serta Ibrahim bin Dinar semuanya dari Yahya bin Hammad, Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Aban bin Taghlib dari Fudlail al-Fuqaimi dari Ibrahim an-Nakha'i dari Alqamah dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, *beliau bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan." Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya laki-laki menyukai baju dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia."*

( H.R Sahih Muslim Bab 2 Iman No Bab 114 No Hadits 131 )

*2. CHASAD/IRI/DENGKI*
[12/8 06:26] ‪+62 812-8031-9354‬: *2. CHASAD/IRI/DENGKI*

Orang yang iri dan dengki selalu merasa susah bila melihat orang lain senang. Dan sebaliknya, is Akan merasa senang bill orang lain kesusahan. Biasanya orang yang iri dengki akan mencelakakan orang lain dengan lisan, tulisan dan perbuatannya.

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Wa laa tamannauw maa fadhdholal Loohu bihi baghdhokum 'alaa baghdhin lirrijaali nashibun mimmak tasabuu, wa linnisaai nashibun mimmak tasabna wasalulloha min fadhlihi innalloha kaana bikulli syain 'aliimaa.

*Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Alloh kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain ( karena ) bagi orang laki- laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, Dan bagi para wanita ( pun ) ada bahagian yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Alloh sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu."*
( Q.S An-Nisaa : 32 ).

Kita hanya boleh dengki pada dua hal :
1. Bila melihat seseorang yang  berharta lalu dia pergunakan harta tersebut dijalankannya kebenarannya ( dermawan banyak shodaqohnya ).
2. Bila melihat seseorang yang Alloh berikan hikmah ( ilmu ) lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain.

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَلَى غَيْرِ مَا حَدَّثَنَاهُ الزُّهْرِيُّ قَالَ سَمِعْتُ قَيْسَ بْنَ أَبِي حَازِمٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ قَالَ*قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

Chaddatsana Al Chumaidi qola, chaddatsana Sufyan qola chaddatsana Is ma'ruf ibnu Abi Kholid 'alaa ghoirimaa chaddatsana Zuhri qola, sami'tu Qois ibna Abi Chazimin qola, sami'tu Abdalloh ibna Mas'ud qola, qola Nabiyyu SAW: "Laa chasada illa fits nataini rojulun aataahul Lohu maalan fasullatho 'alaa halakatihi fil chaqqi wa rojulun aataahul Lohul chikmata fahum yawdzii biha wa yu'allimuha.

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Abu Khalid dengan lafazh hadits yang lain dari yang dia ceritakan kepada kami dari Az Zuhri berkata; aku mendengar Qois bin Abu Hazim berkata; aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; *Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah ( ilmu ) lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain".*

( H.R Sahih al-Bukhori Bab 3 Ilmu No Bab 56 No Hadits 71 ).

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ صَالِحٍ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ يَعْنِي عَبْدَ الْمَلِكِ بْنَ عَمْرٍو حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي أَسِيدٍ عَنْ جَدِّهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
*أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوْ قَالَ الْعُشْبَ*

Chaddatsana 'Utsman ibnu Sholich Al Bsghdadiyyu chaddatsana Abu 'An in ya'nii 'Abdal Malik ibna Amriw chaddatsana Sulaiman ibnu Bilal 'An Ibrohim ibni Abi Asidi 'An jaddih 'an Abi Huroiroh Annan Nabiyya SAW qola: "Iyyakum Wal chasada fainnal chasada ya'kulul chasanaati kamaa kama ta's naarul chathoba auw qolal 'usyba.

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Shalih Al Baghdadi berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Amir -maksudnya Abdul Malik bin Amru- berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Ibrahim bin Abu Asid dari Kakeknya dari Abu Hurairah bahwa *Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kabaikan seperti api memakan kayu bakar."*

( H.R Abi Dawud Bab 35 Adab No Bab 1754 No Hadits 4257 ).

*3. RIYA' ( PAMER ).*

Riya' adalah orang yang ibadah atau berbuat kebaikan dengan maksud pamer kepada orang lain, agar orang mengira Dan memujinya sebagai orang yang baik hati atau rajin / gemar beribadah dan berbuat kebajikan.
Ciri-ciri nya yakni apabila digadapan orang dia giat tetapi bila sendirian dia malas, Dan selalu ingin mendapatkan pujian dalam segala urusan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِ cرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

*Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima ) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.*
( Q.S Al Baqoroh : 264 )

*فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ. الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ. الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ*

Fawailul lilmusholliin. Alladzina hum 'An sholaatihim saahuun. Alladzina hum yuro'un.

*Maka kecelakaanlah ( Neraka Wail ) bagi orang-orang yang Sholat. Yaitu orang-orang yang lalai dari Sholat ya. Orang-orang mereka itu berbuat karena riya'.*
( Q.S Al Maa'uun : 4~6 )

*Rosululloh SAW menegaskan Riya' adalah bagian dari perbuatannya Syirik.*

حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زَيْدٍ أَخْبَرَنَا عُبَادَةُ بْنُ نُسَيٍّ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ
أَنَّهُ بَكَى فَقِيلَ لَهُ مَا يُبْكِيكَ قَالَ شَيْئًا سَمِعْتُهُ مِنْ *رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُهُ فَذَكَرْتُهُ فَأَبْكَانِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَتَخَوَّفُ عَلَى أُمَّتِي الشِّرْكَ وَالشَّهْوَةَ الْخَفِيَّةَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُشْرِكُ أُمَّتُكَ مِنْ بَعْدِكَ قَالَ نَعَمْ أَمَا إِنَّهُمْ لَا يَعْبُدُونَ شَمْسًا وَلَا قَمَرًا وَلَا حَجَرًا وَلَا وَثَنًا وَلَكِنْ يُرَاءُونَ بِأَعْمَالِهِمْ وَالشَّهْوَةُ الْخَفِيَّةُ أَنْ يُصْبِحَ أَحَدُهُمْ صَائِمًا فَتَعْرِضُ لَهُ شَهْوَةٌ مِنْ شَهَوَاتِهِ فَيَتْرُكُ صَوْمَهُ*

Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Habhab berkata; telah menceritakan kepadaku Abdul Wahid bin Zaid telah menceritakan kepada kami 'Ubadah bin Nusa dari Syaddad bin Aus sesungguhnya dia menangis, lalu ditanyakan kepadanya, "Apa yang membuat anda menangis?" lalu dia menjawab, "Saya sangat takut kepada umatku tertimpa kesyirikan dan syahwat yang tersembunyi." (Syaddad bin Aus Radliyallahu'anhu) berkata; saya berkata; *"Wahai Rasulullah, apakah umatmu akan melakukan kesyirikan setelah anda?." Beliau menjawab, "Ya, namun mereka tidak menyembah matahari, bulan, batu atau berhala tapi mereka melakukan riya' dengan amalan-amalan mereka dan syahwat yang tersembunyi. Pagi hari dalam keadaan puasa lalu ada syahwat yang datang hingga dia meninggalkan puasanya."*

( H.R Musnad Ahmad Bab 9 No Bab 460 No Hadits 16498 ).
[12/8 06:40] ‪+62 812-8031-9354‬: *4. BAKHIL ATAU KIKIR / PELIT.*

Bakhil atau Kikir alias Pelit atau Medit merupakan salah satu Penyakit Hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau verbage dan bersedekah dengan orang lain.

*وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ*

*Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.*
( Q.S Ali Imron : 180 )

وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ. وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ.
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ.وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ.

Dan adapun orang-orang yang
bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustskan pahala terbaik, maka kelak Kami Akan menguatkan baginya ( jalani ) sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.
( Q.S Al Laili 8 ~ 11 ).

*هَا أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ ۖ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ ۚ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ ۚ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ*

Ingatkanlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk mengingatkan ( hartamu ) pada jalani Alloh. Maka diantara kamu anda yang bakhil / kikir, dan siapa yang kikir
sesungguhnya dia banyak kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Alloh lah yang Maha Kaya sedang kamulah orang-orang yang berkenan ( kepada-Nya ), dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti ( kamu ) dengan qoum yang lain; dan mereka tidak Akan seperti kamu
( Q.S Muchammad : 38 ).

*5.UJUB ( KAGUM AKAN DIRI SENDIRI / POL DEWE )*

Ujub ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri ( merasa pol dewe ). Padahal sehari-hari Kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berapakah dari Alloh. Sebaliknya ucapkanlah "alhamdulillah" karena segala puji itu milik Alloh.

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ بَحِيرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ الْحَضْرَمِيِّ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ بِالصَّدَقَةِ وَالْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَةِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَمَعْنَى هَذَا الْحَدِيثِ أَنَّ الَّذِي يُسِرُّ بِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ أَفْضَلُ مِنْ الَّذِي يَجْهَرُ بِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ لِأَنَّ صَدَقَةَ السِّرِّ أَفْضَلُ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ صَدَقَةِ الْعَلَانِيَةِ وَإِنَّمَا مَعْنَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ لِكَيْ يَأْمَنَ الرَّجُلُ مِنْ الْعُجْبِ لِأَنَّ الَّذِي يُسِرُّ الْعَمَلَ لَا يُخَافُ عَلَيْهِ الْعُجْبُ مَا يُخَافُ عَلَيْهِ مِنْ عَلَانِيَتِهِ

Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Arafah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ayyasy dari Bahir bin Sa'd dari Khalid bin Ma'dan dari Katsir bin Murrah Al Hadlrami dari 'Uqbah bin Amir ia berkata; Aku mendengar *Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seseorang yang membaca al-Qur'an dengan suara keras seperti orang yang menampak-nampakkan sedekah, sedangkan orang yang membaca al-Qur'an dengan suara lirih, seperti orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib. Makna hadits ini adalah; "Orang yang membaca al-Qur'an dengan suara lirih lebih baik dari yang membaca dengan suara keras, karena sedekah sembunyi-sembunyi itu lebih baik dari sedekah dengan terang-terangan menurut para ulama. Sedangkan menurut ulama mengenai makna hadits ini adalah agar seseorang terhindar dari sifat ujub, karena orang yang melakukan amalan dengan sembunyi-sembunyi itu tidak dikhawatirkan ujub seperti bila dilakukan secara terang-terangan."*

( Hi.R Sunan at-Tirmidzi Bab 45 Fadzlil Qur'an / Keutamaan Al Qur'an No Bab 1755 No Hadits 2843 ).

*# PENYEMBUHANNYA PENYAKIT HATI #*

1. Menjaga kekuatan mental :
Salah satu upaya yang harus dilanjutkan oleh orang yang memiliki Penyakit Hati adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan mencari ilmu yang bermanfaat ( Al Qur'an, Hadits & Faroidh ) dan melakukan berbagai kegiatan. Hatinya harus dipakai untuk menghayati nasehat Dan ilmu yang bersumber dari Al Qur'an Dan Hadits, serta fisik ya dipakai untuk melakukan ibadah ( qiyamul-lail / tahajut, Sholat & Puasa Sunnah, dzikir, menders / membaca Al Qur'an ) dan ketaatan, baik taat dari lingkup yang kecil sampai yang besar ( RT, RW, Lurah...~ President ) pada Pemerintah yang syah = Berbudi yang Luhur, terutama taat kepada Alloh SWT & Rosululloh SAW.
Karena ilmu dan amal merupakan nutrisi bagi hati manusia.

2. Menghindari Hal-hal yang membuat Penyakit Hati lebih parah :

Orang yang sakit hati harus menghindari dari segala yang bisa memperparah penyakit dalam jiwanya. Yaitu dengan memusuhi semua perbuatannya dosa dan maksiat. Dia harus bisa menghindarkan dirinya dari segala bentuk penyimpangan.
Karena dosa dan maksiat adalah sumber penyakit bagi hati.

# Berikut Ada 10 hal yang dapat dilanjutkan sebagai upaya dalam penyembuhan Penyakit Hati yang diderita :

1. Membaca dan menyimak Al Qur'an serial hari.
2. Merasakan keagungan Alloh SWT.
3. Mencari dan mempelajari ilmu Agama Islam dengan mendatangi guru / Mubaligh atau mengikuti pengajian di Majlis Ta'lim Al Qur'an & Hadits.
4. Banyak berdzikir hindari laghwi / lahan ( perbuatannya yang tidak berpahala ).
5. Rajin melakukan ibadah dengan tertib baik waktu, lisan dan gerakan ya.
6. Memperbanyak Amal Sholih ( perbuatannya yang bisa mendatangkan pahala ).
7. Banyak mengingatkan mati, tetapi tidak takut menguasai kematian.
8. Selalu ingat akan tibanya
hari akhir / kiamat.
9. Tidak terlalu mengharapkan dunia ( nrimo ing pandum ).
10. Selalu berdo'a kepada Alloh SWT, terutama pada 1/3 MALAM yang akhir mendirikan qiyamul-lail / tahajut.

*Semoga artikelnya 5 Macam Penyakit Hati didalam Islam Dan Penyembuhannya ini dapat memberikan pencerahan dan bernilai manf aat dan barokah bagi Kita semua.*

*امین یربل المین*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar